Annealing.
Annealing ialah suatu
proses laku panas (heat treatment) yang sering dilakukan terhadap logam atau
paduan dalam proses pembuatan suatu produk. Tahapan dari proses Anneling ini
dimulai dengan memanaskan logam (paduan) sampai temperature tertentu, menahan pada
temperature tertentu tadi selama beberapa waktu tertentu agar tercapai
perubahan yang diinginkan lalu mendinginkan logam atau paduan tadi dengan laju
pendinginan yang cukup lambat. Tujuan utama
proses annealing ialah melunakan, menghaluskan butir kristal,
menghilangkan internal stress, memperbaiki machinability dan
memperbaiki sifat kelistrikan / kemagnetan. Jenis Anneling itu
beraneka ragam, tergantung pada jenis atau kondisi benda kerja, temperature
pemanasan, lamanya waktu penahanan, laju pendinginan
(cooling rate), dll.
Annealing dilakukan
untuk memperbaiki mampu mesin dan mampu bentuk, memperbaiki keuletan,
menurunkan atau menghilangkan tegangan dalam dan menyiapkan struktur baja
untuk proses perlakuan panas. Proses anil terdiri dari beberapa tipe yang
diterapkan untuk mencapai sifat-sifat tertentu sebagai berikut :
a. Full
Annealing
Merupakan proses
perlakuan panas untuk menghasilkan perlite yang kasar (coarse pearlite) tetapi
lunak dengan pemanasan sampai austenitisasi dan didinginkan dengan dapur,
memperbaiki ukuran butir serta dalam beberapa hal juga memperbaiki
machinibility. Full annealing (FA) terdiri dari austenisasi dari baja yang
diikuti dengan pendinginan yang lambat didalam tungku, kemudian temperatur yang
dipilih untuk austenisasi tergantung pada kandungan karbon dari baja tersebut.
Full annealing juga diterapkan pada baja karbon dan baja paduan hasil proses
pengecoran serta baja hot worked hipereutektoid. Untuk produk cor yang besar,
terutama yang terbuat dari baja paduan, Full annealing akan memperbaiki mampu
mesin dan juga menaikan kekuatan akibat butir-butirnya menjadi halus. Full
annealing juga diterapkan pada baja-baja dengan kadar karbon lebih dari 0,5%
agar mampu mesinnya menjadi lebih baik. Pada proses full annealing ini
biasanya dilakukan dengan memanaskan logam sampai keatas temperature kritis
(untuk baja hypoeutectoid , 25 Derajat hingga 50 Derajat Celcius diatas garis
A3 sedang untuk baja hypereutectoid 25 Derajat hingga 50 Derajat Celcius diatas
garis A1). Kemudian dilanjutkan dengan pendinginan yang cukup lambat (biasanya
dengan dapur atau dalam bahan yang mempunyai sifat penyekat panas yang baik).
Perlu diketahui bahwa selama pemanasan dibawah temperature kritis garis A1 maka belum terjadi perubahan struktur mikro. Perubahan baru mulai terjadi bila temperature pemanasan mencapai garis atau temperature A1 (butir-butir Kristal pearlite bertransformasi menjadi austenite yang halus). Pada baja hypoeutectoid bila pemanasan dilanjutkan ke temperature yang lebih tinggi maka butir kristalnya mulai bertransformasi menjadi sejumlah Kristal austenite yang halus, sedang butir Kristal austenite yang sudah ada (yang berasal dari pearlite) hampir tidak tumbuh. Perubahan ini selesai setelah menyentuh garis A3 (temperature kritis A3). Pada temperature ini butir kristal austenite masih halus sekali dan tidak homogen. Dengan menaikan temperature sedikit diatas temperature kritis A3 (garis A3) dan memberI waktu penahanan (holding time) seperlunya maka akan diperoleh austenite yang lebih homogen dengan butiran kristal yang juga masih halus sehingga bila nantinya didinginkan dengan lambat akan menghasilkan butir-butir Kristal ferrite dan pearlite yang halus.
Perlu diketahui bahwa selama pemanasan dibawah temperature kritis garis A1 maka belum terjadi perubahan struktur mikro. Perubahan baru mulai terjadi bila temperature pemanasan mencapai garis atau temperature A1 (butir-butir Kristal pearlite bertransformasi menjadi austenite yang halus). Pada baja hypoeutectoid bila pemanasan dilanjutkan ke temperature yang lebih tinggi maka butir kristalnya mulai bertransformasi menjadi sejumlah Kristal austenite yang halus, sedang butir Kristal austenite yang sudah ada (yang berasal dari pearlite) hampir tidak tumbuh. Perubahan ini selesai setelah menyentuh garis A3 (temperature kritis A3). Pada temperature ini butir kristal austenite masih halus sekali dan tidak homogen. Dengan menaikan temperature sedikit diatas temperature kritis A3 (garis A3) dan memberI waktu penahanan (holding time) seperlunya maka akan diperoleh austenite yang lebih homogen dengan butiran kristal yang juga masih halus sehingga bila nantinya didinginkan dengan lambat akan menghasilkan butir-butir Kristal ferrite dan pearlite yang halus.
Baja yang dalam proses
pengerjaannya mengalami pemanasan sampai temperature yang terlalu tinggi
ataupun waktu tahan (holding time) terlalu lama biasanya butiran kristal
austenitenya akan terlalu kasar dan bila didinginkan dengan lambat akan
menghasilkan ferrit atau pearlite yang kasar sehingga sifat mekaniknya juga
kurang baik (akan lebih getas). Untuk
baja hypereutectoid, annealing merupakan persiapan untuk proses
selanjutnya dan tidak merupakan proses akhir.
Gambar Annealing
b. Spherodized
Annealing
Spherodized
Annealing dilakukan dengan cara memanaskan baja sedikit diatas atau
dibawah temperatur kritik A1 didiamkan pada temperatur tersebut untuk
jangka waktu tertentu kemudian diikuti dengan pendinginan yang
lambat. Spherodized Annealing untuk memperbaiki mampu mesin dan memperbaiki
mampu bentuk.
Spherodized Annealing
merupakan process perlakuan panas untuk menghasilkan
strukturcarbida berbentuk bulat (spheroid) pada matriks ferrite. Pada
proses Spheroidizing ini akan
memperbaiki machinibility pada baja paduan kadar Carbon tinggi.
Secara sederhana dapat dijelaskan sebagai berikut : bahwa
baja hypereutectoid yang dianneal itu mempunyai struktur yang terdiri
dari pearlite yang “terbungkus” oleh jaringan cemented. Adanya
jaringan cemented (cemented network) ini meyebabkan baja
(hypereutectoid) ini mempunyai machinibility rendah. Untuk memperbaikinya
maka cemented network tersebut harus dihancurkan dengan proses
spheroidizing.
Spheroidizing ini
dilaksanakan dengan melakukan pemanasan sampai disekitar temperature kritis A1
bawah atau sedikit dibawahnya dan dibiarkan pada temperature tersebut dalam
waktu yang lama (sekitar 24 jam) baru kemudian didinginkan. Karena berada pada
temperature yang tinggi dalam waktu yang lama maka cemented yang tadinya
berbentuk plat atau lempengan itu akan hancur menjadi bola-bola kecil (sphere)
yang disebut dengan spheroidite yang tersebar dalam matriks ferrite.
c. Stress
relieving
Tegangan sisa yang
terjadi di dalam logam sebagai hasil dari salah satu faktor yang disebutkan
diatas harus dapat dihilangkan agar sifat yang diinginkan dari komponen yang
terbuat dari logam tersebut dapat dicapai. Proses penghilangan tegangan sisa
dilakukan biasanya dengan cara memanaskan benda kerja dibawah temperatur A1.
Penghilangan tegangan sisa dari baja dilakukan dengan memanaskan baja tersebut
pada temperatur sekitar 550-700oC, tergantung pada jenis baja yang diproses.
Kemudian benda kerja ditahan pada temperatur tersebut untuk jangka waktu
tertentu agar diperoleh distribusi temperatur yang merata diseluruh benda kerja
selanjutnya didinginkan di dalam tungku.
Merupakan process
perlakuan panas untuk menghilangkan tegangan sisa akibat proses sebelumnya.
Perlu diingat bahwa baja dengan kandungan karbon dibawah 0,3% C itu tidak bisa
dikeraskan dengan membuat struktur mikronya berupa martensite. Caranya
dapat dilakukan dengan pengerjaan dingin (cold working) tetapi perlu diingat
bahwa efek dari cold working ini akan timbul yang namanya tegangan
dalam atau tegangan sisa dan untuk menghilangkan tegangan sisa ini perlu
dilakukan proses Stress relief Annealing.
3. Quenching.
Quenching merupakan
salah satu teknik perlakuan panas yang diawali dengan proses pemanasan sampai
temperatur austenit (austenisasi) diikuti pendinginan secara cepat, sehingga
fasa austenit langsung bertransformasi secara parsial membentuk struktur
martensit. Austenisasi dimulai pada temperatur minimum ± 50°C di
atas Ac3, yang merupakan temperatur aktual transformasi fasa ferit,
perlit, dan sementit menjadi austenit. Temperatur pemanasan hingga fasa austenit
untuk proses quenching disebut juga sebagai temperatur pengerasan
(haardening temperatur). Dan setelah mencapai temperatur pengerasan, dilakukan
penahanan selama beberapa menit untuk menghomogenisasikan energi panas yang
diserap selama pemanasan, kemudian didinginkan secara cepat dalam media
pendingin yang dapat berupa air, oli, dan udara bertekanan.
Tujuan
utama quenching adalah menghasilkan baja dengan sifat kekerasan
tinggi. Sekaligus terakumulasi dengan kekuatan tarik dan kekuatan luluh,
melalui transformasi austenit ke martensit. Proses quenching akan
optimal jika selama proses transformasi, struktur austenit dapat dikonversi
secara keseluruhan membentuk struktur martensit. Hal-hal penting untuk menjamin
keberhasilan quenching dan menunjang terbentuknya martensit
khususnya, adalah : temperatur pengerasan, waktu tahan, laju pemanasan, metode
pendinginan, media pendingin dan hardenability.
Normalizing.
Normalizing pada
umumnya menghasilkan struktur yang halus, sehinga baja dengan komposisi kimia
yang sama akan memiliki yiel strength, UTS, kekerasan, dan impact
strength akan lebih tinggi dari pada hasil full
annealling. Normalizing dapat juga dilakukan pada benda hasil tempa
untuk menghilangkan tegangan dalam dan menghaluskan butiran kristalnya.
Sehingga sifat mekanisnya menjadi lebih baik. Normalizing dapat juga
menghomogenkan struktur mikro sehingga dapat memberi hasil yang bagus dalam
proseshardening, sehingga ummnya sebelum dihardening baja harus
di normalizing terlebih dahulu.
Normalizing juga
merupakan proses perlakuan panas yang menghasilkan perlite halus,
pendinginannya dengan menggunakan media udara, lebih keras dan kuat dari hasil
anneal. Secara teknis prosesnya hampir sama dengan annealing, yakni
biasanya dilakukan dengan memanaskan logam sampai keatas temperature kritis
(untuk baja hypoeutectoid , 50 Derajat Celcius diatas garis A3 sedang untuk
baja hypereutectoid 50 Derajat Celcius diatas garis Acm). Kemudian dilanjutkan
dengan pendinginan pada udara. Pendinginan ini lebih cepat daripada pendinginan
pada annealing.
Normalizing merupakan
proses perlakuan panas yang bertujuan untuk memperhalus dan, menyeragamkan
ukuran serta distribusi ukuran butir logam. Proses ini diperlukan untuk
komponen atau material yang mengalami proses pembentukan seperti pengerolan
dingin, tempa dingin dan pengelasan.
Gambar 3. Diagram Phasa
Fe-Fe3C pada daerah eutectoid
Proses normalizing
yaitu dengan cara memanaskan material pada temperatur 55 sampai 85 0C diatas
temperatur kritis. Kemudian ditahan untuk beberapa lama hingga fasa secara
penuh bertransformasi ke fasa austenit. Selanjutnya material didinginkan pada
udara terbuka hingga mencapai suhu kamar.
Hardening
Hardening atau
pengerasan dan disebut juga penyepuhan merupakan salah satu proses perlakuan
panas yang sangat penting dalam produksi komponen-komponen mesin. Untuk
mendapatkan struktur baja yang halus, keuletan, kekerasan yang diinginkan,
dapat diperoleh melalui proses ini.
Menurut Kenneth
Budinski (1999: 167), pengerasan baja membutuhkan perubahan struktur kristal
dari body-centered cubic (BCC) pada suhu ruangan ke struktur kristal
face-centered cubic (FCC). Dari diagram keseimbangan besi karbon dapat
diketahui besarnya suhu pemanasan logam yang mengandung karbon untuk mendapatkan
struktur FCC. Logam tersebut harus dipanaskan dengan sempurna sampai daerah
austenit. Gambar 2 menunjukkan daerah temperatur pengerasan untuk baja karbon.
Pengerasan meliputi
pekerjaan pendinginan yang menyebabkan karbon terbentuk dalam struktur kristal.
Pendinginan dilakukan dengan mengeluarkan dengan cepat logam dari dapur pemanas
(setelah direndam selama waktu yang cukup untuk mendapatkan temperatur yang
dibutuhkan) dan mencelupkan kedalam media pendingin air atau oli.
Tempering.
Perlakuan untuk menghilangkan tegangan dalam dan menguatkan baja dari kerapuhan disebut dengan memudakan (tempering). Tempering didefinisikan sebagai proses pemanasan logam setelah dikeraskan pada temperatur tempering (di bawah suhu kritis), yang dilanjutkan dengan proses pendinginan. Baja yang telah dikeraskan bersifat rapuh dan tidak cocok untuk digunakan, melalui proses tempering kekerasan dan kerapuhan dapat diturunkan sampai memenuhi persyaratan penggunaan. Kekerasan turun, kekuatan tarik akan turun pula sedang keuletan dan ketangguhan baja akan meningkat. Meskipun proses ini menghasilkan baja yang lebih lunak, proses ini berbeda dengan proses anil (annealing) karena di sini sifat-sifat fisis dapat dikendalikan dengan cermat. Pada suhu 200°C sampai 300°C laju difusi lambat hanya sebagian kecil. karbon dibebaskan, hasilnya sebagian struktur tetap keras tetapi mulai kehilangan kerapuhannya. Di antara suhu 500°C dan 600°C difusi berlangsung lebih cepat, dan atom karbon yang berdifusi di antara atom besi dapat membentuk sementit.
Menurut tujuannya proses tempering dibedakan sebagai berikut :
Perlakuan untuk menghilangkan tegangan dalam dan menguatkan baja dari kerapuhan disebut dengan memudakan (tempering). Tempering didefinisikan sebagai proses pemanasan logam setelah dikeraskan pada temperatur tempering (di bawah suhu kritis), yang dilanjutkan dengan proses pendinginan. Baja yang telah dikeraskan bersifat rapuh dan tidak cocok untuk digunakan, melalui proses tempering kekerasan dan kerapuhan dapat diturunkan sampai memenuhi persyaratan penggunaan. Kekerasan turun, kekuatan tarik akan turun pula sedang keuletan dan ketangguhan baja akan meningkat. Meskipun proses ini menghasilkan baja yang lebih lunak, proses ini berbeda dengan proses anil (annealing) karena di sini sifat-sifat fisis dapat dikendalikan dengan cermat. Pada suhu 200°C sampai 300°C laju difusi lambat hanya sebagian kecil. karbon dibebaskan, hasilnya sebagian struktur tetap keras tetapi mulai kehilangan kerapuhannya. Di antara suhu 500°C dan 600°C difusi berlangsung lebih cepat, dan atom karbon yang berdifusi di antara atom besi dapat membentuk sementit.
Menurut tujuannya proses tempering dibedakan sebagai berikut :
1. Tempering
pada suhu rendah ( 150° – 300°C )
Tempering ini hanya untuk mengurangi
tegangan-tegangan kerut dan kerapuhan dari baja, biasanya untuk alat-alat
potong, mata bor dan sebagainya.
2. Tempering
pada suhu menengah ( 300° - 550°C )
Tempering pada suhu sedang bertujuan
untuk menambah keuletan dan kekerasannya sedikit berkurang. Proses ini
digunakan pada alat-alat kerja yang mengalami beban berat, misalnya palu,
pahat, pegas. Suhu yang digunakan dalam penelitian ini adalah 500C pada proses
tempering.
3. Tempering
pada suhu tinggi ( 550° - 650°C )
Tempering suhu tinggi bertujuan memberikan daya
keuletan yang besar dan sekaligus kekerasannya menjadi agak rendah misalnya
pada roda gigi, poros batang pengggerak dan sebagainya.
Jika suatu baja didinginkan dari suhu yang lebih tinggi dan kemudian ditahan pada suhu yang lebih rendah selama waktu tertentu, maka akan menghasilkan struktur mikro yang berbeda. Hal ini dapat dilihat pada diagram: Isothermal Tranformation Diagram.
Penjelasan diagram:
-
Bentuk diagram tergantung dengan
komposisi kimia terutama kadar karbon dalam baja.
II-9
II-9
-
Untuk baja dengan kadar karbon kurang
dari 0.83% yang ditahan suhunya dititik tertentu yang letaknya dibagian atas
dari kurva C, akan menghasilkan struktur perlit dan ferit.
-
Bila ditahan suhunya pada titik tertentu
bagian bawah kurva C tapi masih disisi sebelah atas garis horizontal, maka akan
mendapatkan struktur mikro Bainit (lebih keras dari perlit).
-
Bila ditahan suhunya pada titik tertentu
dibawah garis horizontal, maka akan mendapat struktur Martensit (sangat keras
dan getas).
-
Semakin tinggi kadar karbon, maka kedua
buah kurva C tersebut akan bergeser kekanan.
-
Ukuran butir sangat dipengaruhi oleh
tingginya suhu pemanasan, lamanya pemanasan dan semakin lama pemanasannya akan
timbul butiran yang lebih besar. Semakin cepat pendinginan akan menghasilkan
ukuran butir yang lebih kecil.
Dalam prakteknya proses
pendinginan pada pembuatan material baja dilakukan secara menerus mulai dari
suhu yang lebih tinggi sampai dengan suhu rendah.
Pengaruh kecepatan
pendinginan manerus terhadap struktur mikro yang terbentuk dapat dilihat dari
diagram Continuos Cooling Transformation Diagram.
Produk Petrofer Oil tersedia untuk semua kebutuhan industri seperti :
BalasHapusMetal working fluid, Metal forming lubricants, Die casting, Forging, Hidrolik oil, Slide way, Gear oil, Cutting oil, Quenching oil dan berbagai jenis chemicals.
Anda dapat menemukan informasi terbaru mengenai kami pada halaman ini. Perusahaan kami terus berkembang dan berevolusi. Kami menyediakan beragam layanan. Misi kami adalah menyediakan solusi terbaik yang dapat membantu semua orang.
PETROFER OIL & CHEMICAL
AFTER MARKETING
TOMMY.K
KONTAK
(081310849918)
nice information min
BalasHapussolder infrared
Kak ada penjelasan dari HARDENNING?
BalasHapus